Kamis, 12 Maret 2009

BATIK BUGIS ANDALKAN PEWARNA NATURAL


Batik Bugis Makassar yang diberi nama cora toriolo akan mengandalkan pewarna natural yang ada di masyarakat dan ramah lingkungan seperti daun mangga, daun pepaya, kulit pohon mahoni, kulit daun ketapang, akar pohon pace, biji kembang bixa, kunyit, air kelapa dan lain-lain.

Inovasi Batik Bugis Makassar akan sangat berbeda dengan batik-batik yang sudah ada, dimana ini memiliki keunggulan karakter, teknologi proses pembuatan, serta teknik pewarnaan dan corak yang belum dilakukan pembatik-pembatik yang ada saat ini. Pembuatan Batik Bugis Makassar ini menggunakan teknologi komputer dalam penciptaan design hingga pewarnaan.

Program Batik Bugis Makassar akan diprogram secara bertahap melahirkan motif-motif baru berdasarkan daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan seperti motif Parepare sendiri, motif Maros,motif Soppeng, motif Toraja dan berbagai motif lainnya.

Untuk mengejar ketinggalan pengembangan batik yang ada, program Batik Bugis Makassar ini akan difokuskan pada penciptaan puluhan ribuan design pakem dasar batik yang akan menjadi data base unggulan dan pelatihan teknik batik.Pelatihan teknik pembuatan batik ini akan difokuskan di masyarakat dengan membuka lapangan kerja di sektor UKM dan sektor pendidikan.

Cora Toriolo
Istilah cora toriolo dimaksudkan agar batik ini memiliki ciri tersendiri dalam industri batik. Selain itu akan memberi identitas kuat dalam buadaya Sulawesi Selatan dipercaturan batik dan handicraft.

Program pengembangan cora toriolo, akan terus dikembangkan melalui media kain dan juga media lain seperti kayu, keramik, dan logam. Sosialisasi cora, ungkap dia, akan terus dilakukan Pemerintah melalui seminar dan workshop kepada masyarakat seni dan budayawan yang akan memberikan masukan yang berarti.

Dalam teknik pembatikan, batik bugis ini memiliki corak tersendiri dibandingkan dengan batik lainnya.” Teknik dan warna juga tidak sama seperti di Jawa dengan sistem digital dan teknologi” ujar Taufik Hidayat,Direktur CV Tjnadra Kirana Noor yang berencana mengembangkan batik bugis di Parepare.

Keunggulan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Selatan menjadi slah satu langkah strategis untuk memulai langkah awal untuk bisa bersaing pada pasar bebas nanti .Keunggulan basic culture yang tidak dimiliki oleh negara lain akan menjadi basis poin program yang akan dilaksanakan Pemerintah Daerah. (ysn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar